Imunisasi, menjadi hak bagi setiap anak. Imunisasi menjadi upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit menular berbahaya. Sejarah telah mencatat besarnya peranan vaksinasi dalam menyelamatkan masyarakat dunia dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Pertengahan November 2022, Indonesia kembali diterpa kasus polio, sejak diumumkannya Indonesia bebas polio di tahun 2014 lalu oleh Badan Kesehatan Dunia, WHO. Kasus tersebut berasal dari Kabupate Pidie, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, dengan kasus satu anak berusia 7 tahun dan gejala yang dialami adalah kelumpuhan pada kaki kiri. Ketika ditelusuri, ternyata pasien polio tersebut sama sekali tidak memiliki riwayat imunisasi.
Inilah mengapa pentingnya imunisasi dilakukan. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang diwakili oleh Supriadi, SKM mengatakan, jika ada anak, terutama berusia hingga 36 Bulan, bisa menerima program vaksin balita yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
“Penting bagi orang tua untuk mengetahui bahwa, jika anaknya belum menerima imunisasi lengkap, bisa mengikuti mengikuti skema imunisasi balita. Ini berlaku bagi anak maksimal berusia 36 bulan. Terutama untuk polio, akan diberikan imunisasi OPV 4 kali dan 1 kali IPV. Dan mulai bulan Desember 2022 dilakukan vaksinasi IPV 2 Ini dilakukan sesuai jadwal di Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan.,” ucap Supriadi, SKM.
Polio sangat berbahaya bagi anak karena menyebabkan kelumpuhan dan tidak ada obatnya. Imunisasi menjadi jalan untuk mencegah penyakit ini agar tidak menyerang anak-anak kita. Selain melakukan imunisasi, pencegahan juga dilakukan dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat seperti BAB di jamban yang sesuai standar, cuci tangan pakai sabun dan menggunakan air matang untuk makan dan minum.
Baca Juga : Rekan Indonesia Hadiri Forum Konsultasi Pelayanan Publik Di Rumah Sehat Pademangan
Kota Kediri Capai 97 Persen UHC, Rekan Indonesia Siap Berkolaborasi Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Rekan Indonesia Hadiri Sosialisasi Jaminan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Di RSUD Kebayoran Baru
Ketua Relawan Kesehatan Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan mengatakan, munculnya kembali kasus polio di Indonesia dikarenakan rendahnya cakupan vaksinasi. Salah satunya dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 yang menjadikan masyarakat takut keluar rumah dan enggan mendatangi layanan kesehatan.
“Kasus polio ini terjadi karena cakupan vaksin yang rendah sehingga jadi pembelajaran untuk semuanya bersama-sama meningkatkan cakupan vaksin polio sebagai pencegahan, terutama provinsi yang teridentifikasi dengan cakupan vaksin yang tidak terlalu tinggi,” papar Tian saat dihubungi rekanindonesia.org pada pagi ini (28/11).
Tian menyebutkan rendahnya cakupan vaksinasi dapat meningkatkan risiko penyebaran virus polio yang dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen (lumpuh layu) pada anak yang belum mendapatkan vaksin. Oleh sebab itu peningkatan cakupan vaksinasi menjadi sangat penting,
Tian menjelaskan imunisasi polio di Indonesia saat ini menggunakan jenis vaksin polio tetes yakni Bivalent Oral Polio Vaccine (BOPV). Vaksin tersebut ditujukan untuk mencegah virus polio tipe 1 dan 2. Lalu pemberian vaksin BOPV dikombinasikan dengan Inactivated Polio Vaccine (IPV) dalam bentuk sediaan injeksi dan diikuti booster.
“Pemberian vaksin BOPV dikombinasikan dengan IPV dan booster diharapkan bisa meningkatkan antibodi terhadap virus polio 2 dengan syarat cakupannya tinggi,” tuturnya.
Tian menekankan pentingnya eduksi bagi masyarakat terkait manfaat vaksin polio serta bahaya dari penyakit ini. Peningkatan pemahaman akan pentingnya vaksin polio tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja.
Namun ia mendorong semua pihak, seperti tokoh masyarakat, pemuka agama, pendidik, dan lainnya untuk turut terlibat dalam mengedukasi masyarakat.
“Penting untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya vaksinasi. Vaksinasi telah terbukti bisa mencegah banyak penyakit dan menekan risiko kematian,” terangnya.
Be the first to comment on "Rekan Indonesia DKI Jakarta Ingatkan Pentingnya Imunisasi Polio Pada Anak"