rekanindonesia.org. Cianjur. Pasca-gempa magnitudo 5,6, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur, Jawa Barat, terus menangani para korban luka-luka akibat gempa. Hingga pagi ini, ambulans yang membawa pasien terus berdatangan. Namun, beberapa pasien yang kondisinya membaik juga mulai meninggalkan rumah sakit.
Ahmad Juna, kepala bidang advokasi Rekan Indonesia Kabupaten Cianjur yang berada langsung di lokasi melaporkan, RSUD Sayang Kabupaten Cianjur mencatat ada ratusan korban gempa bumi meninggal dunia dan luka-luka.
“Di lokasi sekitar pukul 08:30 WIB, kendaraan ambulans silih datang berganti. Tenda darurat juga terlihat masih terpasang di halaman rumah sakit dengan beberapa pasien,” lapor Juna kepada rekanindonesia.org.
Juna juga menyampaikan, berdasarkan catatan Rekan Indonesia Cianjur ada 470 luka berat hingga luka ringan yang sedang jalani perawatan di tenda-tenda darurat.
Sementara itu, Kabag Umum RSUD Sayang, Anwar mengatakan, ada 101 orang korban gempa bumi meninggal dunia, 460 dirawat dan 125 dirujuk ke rumah sakit lain.
Dia mengatakan, pasien akibat gempa bumi Cianjur sementara ini ditempatkan di halaman rumah sakit. Meski demikian, pelayanan pasien akan tetap dimaksimalkan.
“Semaksimal mungkin diberikan pelayanan yang maksimal. Mulai dari pelayanan yang dimaksimalkan, kalau yang dirujuk ya dirujuk, kalau misalkan dipulangkan ya dipulangkan,” ujarnya.
Penguatan pelayanan juga dilakukan dari segi tenaga kesehatan. Para relawan kesehatan juga diturunkan untuk membantu penanganan pasien di RSUD Sayang.
“Kalau perawat semua yang jaga dengan relawan sekitar 100 orang mulai dari RS Sayang, Pagelaran, Cimacan dan relawan-relawan fakultas kesehatan profesi ners,” kata Anwar.
“Korban gempa semua di sini, zona A, B, C dan zona E itu lebih dominan ruang perawatan, ruang Sambolo, Anggrek, dan Manggis,” tambahnya.
“Ada pasien, tetap kami akan lakukan perawatan. Malahan itu rawat jalan akan dimaksimalkan, nggak ada istilah libur. Rawat jalan juga tetap dibuka,” ungkapnya.
Dia juga memastikan, kebutuhan peralatan medis baik untuk pasien korban gempa dan rawat inap akan mencukupi. “Insyaallah, kami banyak yang mendukung, mulai dari RS Syamsudin, RSHS dan RS lainnya yang ada di Jabar,” tutupnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal menyatakan, salah satu fasilitas yang terdampak sehingga tidak bisa digunakan adalah ruang operasi. Hal itu membuat sejumlah pasien korban gempa akan dirujuk ke rumah sakit lain terdekat, yaitu RSUD Syamsudin Sukabumi.
“Kami akan dirikan tenda darurat di halaman pendopo untuk menampung korban gempa dengan gejala ringan, untuk gejala berat kami rujuk ke rumah sakit terdekat,” ujar Yusman
Be the first to comment on "Situasi RSUD Sayang Cianjur Masih Penuh Korban Gempa"