REKANINDONESIA.ORG. SERANG- Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menyatakan, saat ini Provinsi Banten dan Pulau Jawa dalam kondisi darurat Covid-19. Harus ada soliditas antar Pemerintah Daerah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19.
“Diperlukan soliditas antar Pemerintah Daerah dalam melaksanakan langkah-langkah bersama,” ungkap Gubernur dalam telekonferensi Rapat Koordinasi Implementasi PPKM Darurat Di Provinsi Banten dari Ruang Rapat Rumah Dinas Gubernur Banten Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 158 Kota Serang, Jum’at (2/7/2021).
Masih menurut Gubernur, pelaksanaan PPKM Darurat untuk memotong penyebaran Covid-19 dari kehidupan masyarakat.
“Apa yang Bupati/Walikota lakukan sudah maksimal. Tapi sekarang kita menghadapi problem baru dengan varian virus baru, kondisi rumah sakit dan permasalah komplek lainnya,” jelasnya.
“Kondisi Banten, Pulau Jawa sudah darurat. Kita dorong masyarakat untuk disiplin dalam penerapan Prokes. Ini satu hal wajib sebagai warga negara dan menjadi tanggung jawab kepala daerah,” tambah Gubernur.
Dikatakan, penutupan tempat wisata dan pusat perbelanjaan sebagai pilihan pahit yang harus diambil. Dukungan TNI dan Polri sangat diperlukan. Gubernur juga menugaskan jajaran Kantor Kementerian Agama Provinsi Banten hingga Kabupaten/Kota serta Majelis Ulama Indonesia Provinsi Banten hingga Kabupaten/Kota untuk melakukan sosialisasi Protokol Kesehatan dan pelaksanaan PPKM Darurat di Provinsi Banten kepada para tokoh agama dan masyarakat.
Diungkapkan, di Provinsi Banten daerah yang masuk Zona Merah Kategori 4 adalah Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Serang. Sementara daerah yang masuk Zona Merah Kategori 3 adalah Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lebak.
Sementara itu, Ketua Kolektif Pimpinan Wilayah (KPW) Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Provinsi Banten, Susiyanto yang akrab dipanggil Yanto mengaminin statemen Gubernur Banten tersebut. Menurutnya ditengah situasi positif rate di Provinsi Banten mencapai 5,44%, Banten mengalami krisis dalam kesehatan.
“Pelayanan kesehatan stag karena banyaknya warga yang terpapar covid, belum lagi kebutuhan oksigen yang langka, krisis ruang ICU dan Ventilator, dan kemampuan beberapa laboratorium gratis melemah karena semakin menipisnya persediaan alat untuk tes swab antigen dan PCR” ungkap Yanto.
Yanto juga menyebutkan, memang perlu soliditas antar pemimpin daerah di Banten. Bupati dan Walikota harus seirama dengan Gubernur dalam menjalankan strategi penanggulangan Covid 19.
“Jangan lagi ada bupati dan Walikota yang lengah apalagi lalai dalam menerapkan prokes di warganya, karena selama ini di Banten penerapan prokes di warga sangat lemah terutama pada warga yang tinggal di desa-desa. Masih banyak warga Banten di desa-desa yang tidak percaya Covid 19 itu ada” ujar Yanto.
Yanto juga menambahkan bahwa Rekan Indonesia akan terus bersama pemprov Banten , pemkab, dan pemkot dalam memerangi wabah Covid-19 ini. Kampanye pentingnya prokes, vaksinasi dan advokasi terhadap warga Banten yang terpapar Covid 19 akan terus dilakukan.
“Sejak Awal terjadi wabah Covid 19, Rekan Indonesia komit dan berperan langsung ke tengah masyarakat mulai dari perkotaan samapi pedesaan untuk mengajak warga bersama-sama melawan Covid 19” katanya.
Be the first to comment on "Rekan Indonesia akan terus bersama pemprov Banten, Pemkab, dan Pemkot Dalam Memerangi Wabah Covid-19."