REKANINDONESIA.ORG. SERANG- Seorang pembantu rumah tangga sebut saja Er, warga Serang ini tersengat listrik tegangan tinggi ditempat dia bekerja pada hari rabu (10/3) , sewaktu menjemur pakaian. Lalu oleh pemilik rumah tempat Er bekerja, Er dibawanya ke RS Hermina Ciruas Serang.
Namun baru satu hari biaya perawatan Rumah Sakit sudah mencapai puluhan juta, keluarga kebingungan karena mereka dari masyarakat kurang mampu. Apalagi karena ketidaktahuan mereka terhadap prosedur jaminan kesehatan maka dari awal masuk daftar sebagai pasien umum/tunai.
Beruntung salah satu pihak keluarga ada yang tahu keberadaan Rekan Indonesia, lalu menghubung Rekan Indonesia untuk meminta pendampingan agar ada solusi dan dapat dibantu agar biaya pengobatan di RS tidak dikenai biaya.
Kasus ini langsung ditangani oleh ketua KPW Rekan Indonesia Banten, Susiyanto yang akrab dipanggil Yanto. Yanto awalnya menyarankan kepada keluarga untuk pindah berobat dengan memakai SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu).
“Tapi setelah saya telusuri lewat kantor desa ternyata Er mempunyai KIS PBI.” ujar Yanto
Malamnya pasien segera keluar dari RS Hermina Ciruas untuk pindah pengobatan dengan memakai KIS PBI. Setelah proses administrasi di RS Hermina Ciruas diselesaikan maka.
Hari Kamis (11/3) Er dibawa ke RSU Banten untuk melanjutkan pengobatan dan perawatan menggunakan BPJS PBI. Dan sampai sekarang masih menjalankan peawatan dan pengobatan di RSU Banten.
Pihak keluarga Er, Ibu Andre mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang dilakukan oleh Rekan Indonesia, hingga keluarganya bisa dirawat dan diobati di RS tanpa harus mengeluarkan biaya.
“Kami yang awam ini tidak paham soal jaminan kesehatan dan juga tidak paham mengenai prosedur menggunakannya, untunglah ada teman-teman relawan kesehatan yang kasih arahan dan kasih informasi sehingga kami paham dan bisa mengobati saudara kami yang ke setrum listrik itu” kata ibu Andre.
Be the first to comment on "Tidak Sanggup Biaya Puluhan Juta, Korban Tersengat Arus Listrik Minta Pendampingan Rekan Indonesia"