Ratusan pengungsi korban gempa Cianjur, Jawa Barat di Taman Prawatasari Joglo mulai terserang berbagai macam penyakit. Dari pantauan langsung rekanindonesia.org di lokasi pengungsian Taman Prawatasari Joglo Cianjur, Jawa Barat, para pengungsi saat ini masih bertahan di dalam tenda pengungsian akibat cuaca di lokasi pengungsian yang buruk dan cukup dingin.

Adapun penyakit yang banyak ditemukan tim medis antara lain: ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), Fraktur (patah tulang), Luka robek, AlergiMyalgiaDyspepsia/gartritis, Asma, Diare, Diabetes (karena tidak terkontrol dan sulit mendapatkan pelayanan), dan Scabies (kudis).

Sementara untuk korban anak-anak banyak kasus yang mengalami broncho pneumonia dan ISPA selain trauma seperti patah tulang, kaki, cedera kepala atau tubuh.

Ahmad Juna, kepala bidang advokasi Rekan Indonesia Kab. Cianjur mengatakan, para pengungsi yang mulai diserang sejumlah penyakit kebanyakan adalah para lansia. Para pengungsi banyak mengalami darah tinggi dan asam lambung yang didasari akibat stress, lantaran melihat kondisi rumah yang rata dengan tanah dan kehilangan beberapa keluarganya yang menjadi korban dalam bencana gempa tersebut.

“Selain itu banyak korban yang tidak mau dirujuk karena kekhawatiran dirujuk ke luar Cianjur.” ujar Juna.

Juna menambahkan, banyak anak-anak yang menderita batuk, pilek serta gatal-gatal yang disebabkan oleh cuaca yang buruk serta kondisi alas tidur yang hanya beralaskan tikar di tenda pengungsian yang kotor dan lembap.

Dikabarkan juga pada Kamis (24/11/2022) kemarin, pihak Kementerian Pertahanan bersama salah satu yayasan melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan mata para korban bencana gempa di Taman Prawatasari Joglo Cianjur, Jawa Barat. Selain itu, untuk hal kebutuhan makan, para pengungsi mendapatkan makanan yang cukup yaitu 3 kali dalam sehari dengan total seluruhnya adalah 6.000 bungkus per harinya.