rekanindonesia.org. Jakarta. Anda sering kesemutan? Jangan-jangan bukan kesemutan biasa, tapi kesemutan karena diabetes. Temukan beda keduanya di sini.
Kesemutan, merupakan sensasi menggelitik yang bisa menyebabkan ngilu dan biasanya terjadi di kaki atau tangan. Sensasi yang cukup sering terjadi dan bisa hilang sendirinya, kerap dianggap sebagai kesemutan biasa. Padahal, kesemutan juga bisa diakibatkan karena diabetes. Lantas, apa bedanya?
Jangan salah, kesemutan bukan cuma terjadi karena ‘darah macet’ setelah kelamaan duduk dan tak bergerak. Ada alasan lain yang tak disadari bisa menyebabkan kesemutan.
Pasien diabetes pada umumnya mengalami neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf tepi yang ditandai dengan gejala seperti kebas, kesemutan, rasa tertusuk-tusuk, hingga sensasi panas atau terbakar.
Hal ini sejalan dengan data yang menunjukkan bahwa 50 persen orang dengan diabetes menderita neuropati perifer yang menjadi salah satu faktor pengganggu kualitas hidupnya.
Kesemutan biasa umumnya diakibatkan oleh hambatan aliran darah ke saraf tepi. Misalnya, saat Anda duduk bersila dalam waktu yang lama atau tidur dengan posisi tangan yang tertindih badan. Hal tersebut menyebabkan aliran darah terhambat dan terjadi kesemutan.
Sementara itu, kesemutan akibat neuropati biasanya disebabkan oleh penyakit yang mendasari. Salah satunya adalah diabetes. Sekitar setengah penderita diabetes mengalami kesemutan atau kebas yang disebut neuropati diabetikum.
Diabetes adalah penyakit menahun berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal.
Kesemutan pada pasien diabetes itu bisa muncul tanpa sebab, bahkan jika dirinya sedang berdiam diri tidak melakukan apapun. Selain itu, kesemutan yang disebabkan oleh neuropati diabetik juga bisa muncul jauh lebih sering dan berlangsung sangat lama.
Lokasi kesemutan biasa terjadi di ujung tubuh, yaitu jari-jari, kaki, tangan, dan telapaknya.
Namun selain itu, pada kesemutan akibat neuropati bisa disertai penjalaran, yaitu kesemutan menjalar dari satu bagian ke bagian yang lebih atas atau dari kiri lalu kanan.
Kesemutan biasa tidak memiliki gejala tambahan. Ini berbeda dengan kesemutan akibat neuropati.
Seiring berjalannya waktu, kesemutan akibat neuropati biasanya disertai gejala lain yang lebih parah. Misalnya, kram, mati rasa, gangguan motorik otot, penglihatan kabur, pusing berputar, mual, dan muntah.
Kalau tidak segera dideteksi, kesemutan ini dapat berkembang menjadi perasaan kebas atau mati rasa. Akibat yang dapat ditimbulkan adalah berkurangnya keseimbangan karena hilangnya sensasi sentuhan pada kaki sehingga akan lebih mudah jatuh.
Itulah perbedaan kesemutan biasa dan kesemutan akibat neuropati. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, berkonsultasilah pada dokter. Di sisi lain, sangat penting untuk mencegah kerusakan sel saraf sedini mungkin. Selain menerapkan pola hidup sehat dan aktif.
Be the first to comment on "Mau Tahu, Beda Kesemutan Biasa Dengan Kesemutan Karena Diabetes ?"