rekanindonesia.org. Surabaya- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi masuknya mutasi virus Covid-19 varian Omicron yang sudah terdeteksi di Indonesia. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita meminta seluruh masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan (Prokes), baik saat berkegiatan maupun saat berada di dalam rumah.
“Tetap kita perketat penerapan protokol kesehatan, kemudian kita juga melakukan tracing,” kata Feny sapaan akrabnya saat dikonfirmasi, Rabu (22/12/2021).
Feny menyampaikan, meskipun angka positif Covid-19 di Kota Surabaya mulai melandai, pihaknya tetap aktif melakukan tracing terhadap orang yang baru saja terkonfirmasi. Pihaknya juga rutin melaksanakan tes cepat antigen sebagai deteksi dini penularan Covid-19.
Langkah ini mendapat pujian dari carateker KPW Jatim Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Lyas Dwi Handoko yang disampaikan melalui redaksi rekanindonesia.org hari ini (23/12). Lyas, biasa dia dipanggil, menyatakan bahwa langkah yang dilakukan oleh dinkes Kota Surabaya sudah tepat terkait antisipasi masuknya varian baru Covid 19, Omicron.
“Antisipasi untuk mencegah terjadinya ledakan kasus Covid 19 adalah dengan tetap mengingatkan agar warga terus melakukan upaya protokol kesehatan, dan juga dilakukannya testing dan tracing sehingga bisa dengan cepat dicegah area penularannya” ujar Lyas yang juga ketua Rekan Indonesia Kab. Tulungangung ini.
Lyas mengharapkan minimal 30 persen dari institusi harus di tes, untuk mencari ada yang positif atau tidak. Apabila ditemukan kasus positif Covid-19, Dinkes Surabaya melalui puskesmas setempat meminta pasien terkonfirmasi positif Covid-19 untuk melakukan isolasi. Dengan demikian pemutusan rantai penyebaran bisa dilakukan dengan cepat.
Terkait Covid-19 varian Omicron, menurut Ilyas belum ditemukan di Jatim termasuk di Suarabaya. Dia berharap varian baru tersebut tidak sampai masuk ke Jatim.
Be the first to comment on "Langkah Antisipasi Dinkes Surabaya Terhadap Varian Omicron Di Puji Rekan Indonesia"