Rekan Indonesia Berduka Atas Wafatnya Liza Putri Noviana, Nakes Wisma Atlet

Nakes Ujung Tombak Dan Pertahanan Terakhir Covid-19
Nakes Ujung Tombak Dan Pertahanan Terakhir Covid-19
Bagikan Artikel Ini

Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta Pusat berduka. Untuk kali pertama, salah seorang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di sana meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Panglima Daerah Militer Jakarta Raya Mayjen TNI Mulyo Aji memimpin upacara penghormatan dan pelepasan jenazah, didampingi para tenaga kesehatan di RS Wisma Atlet.

“Hari ini kita telah kehilangan seorang tenaga kesehatan yang berdedikasi tinggi, Saudari Liza Putri Noviana, AMK. Almarhumah lahir di Surakarta, 8 November 1987,” kata Mayjen TNI Mulyo Aji usai acara penghormatan dan pelepasan jenazah, Kamis (24/6/2021) malam, seperti dilansir kantor berita Antara.

Liza Putri Noviana telah menjadi nakes di Wisma Atlet sejak awal masa pandemi pada Maret 2020. Semenjak RSDC Wisma Atlet didirikan, Liza menjadi nakes pertama di Wisma Atlet yang meninggal karena COVID-19.

Liza Putri Noviana meninggal dunia pada Kamis (24/6). Liza lahir di Surakarta pada 8 November 1987. Liza merupakan tenaga kesehatan pertama di RSDC Wisma Atlet yang gugur karena COVID-19. Dia meninggalkan seorang suami dan dua orang anak.

Liza Putri Noviana telah menjadi nakes di Wisma Atlet sejak awal masa pandemi pada Maret 2020. Semenjak RSDC Wisma Atlet didirikan, Liza menjadi nakes pertama di Wisma Atlet yang meninggal karena COVID-19.

Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia melalui Sekretaris Nasional Rekan Indonesia, Adjie Rimbawan menyatakan duka yang mendalam atas wafatnya nakes Liza Putri Ana. Dalam siaran persnya yang disampaikan hari ini (25/6), Adjie mengatakan bahwa Rekan Indonesia begitu merasa kehilangan dan sedih atas wafatnya Liza.

“Nakes adalah ujung tombak dan benteng terakhir pertahanan covid-19, sungguh merupakan duka yang mendalam mendengar kabar adanya nakes yang wafat. Indonesia berhutang jasa pada almarhumah dan seluruh nakes yang wafat selama masa pademi korono berlangsung” ucap Adjie.

Adjie menambhakan, di tengah lonjakan pasien dan keterbatasan ruang peratawan, rumah sakit juga menghadapi persoalan dengan banyaknya tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19. Meski tingkat kematian tidak setinggi sebelum penyuntikan vaksin, terjadi tren peningkatan tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 pada bulan Juni 2021.

Sejak Februari hingga 1 Juni 2021 terdapat 61 dokter yang meninggal karena Covid-19. Dari jumlah korban ini, 10 orang di antaranya memperoleh vaksin lengkap, 4 orang baru mendapat suntikan pertama, 29 orang belum vaksin, dan sisanya masih dalam proses konfirmasi.

“Sekalipun vaksin mengurangi gejala dan keparahan nakes yang terpapar Covid-19, upaya perlindungan tetap harus maksimal. Apalagi, saat ini kita menghadapi varian Delta yang lebih mudah dan cepat menular.” ujar Adjie.

Adjie juga menyampaikan kekhawatirannya jika semakin banyak nakes yang wafat, karena tertular covid-19.

“Penularan di kalangan nakes akan mempersulit upaya penambahan kapasitas layanan kesehatan, karena kita kekurangan sumber daya nakes” papar Adjie.

Adjie berharap pemerintah dapat meminimalisir angka penularan covid-19 pada nakes, karena seberapa pun dilakukan penambahan tetap tidak akan bisa mengatasi lonjakan pasien jika penularan tidak dihentikan.

Be the first to comment on "Rekan Indonesia Berduka Atas Wafatnya Liza Putri Noviana, Nakes Wisma Atlet"

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*