Warga Jakarta harus siaga. karena saat ini sudah ditemukan tiga varian baru virus corona di DKI Jakarta. Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, varian tersebut merupakan varian alfa (asal Inggris), beta (asal Afrika Selatan), dan Delta (asal India).
Tiga varian tersebut ditemukan di 19 kasus Covid-19 yang sudah dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS). Dari 19 temuan varian baru itu, hanya satu yang diketahui tertular lewat transmisi lokal, yaitu seorang tenaga kesehatan. Sedangkan 18 kasus lainnya merupakan kasus impor yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.
Hingga saat ini DKI Jakarta belum mendapat informasi pasti riwayat perjalanan orang-orang yang terpapar varian virus corona jenis baru itu.
Sementara itu , Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Jakarta saat ini sedang memasuki fase yang amat genting karena adanya lonjakan drastis kasus Covid-19.
Data Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 per 11 Juni 2021 menunjukkan, kasus Covid-19 di Jakarta melonjak 302% dalam 10 hari. Dalam lima hari terakhir, penambahan kasus harian bahkan melebihi 2.000 kasus per hari dan trennya selalu meningkat.
Akibatnya, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di berbagai rumah sakit di Jakarta juga ikut meningkat. Saat ini, 75% dari kapasitas yang tersedia sudah terisi.
Sementara itu, BOR di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet sudah mencapai 83,8%. Sebanyak 5.000 dari total 5.994 tempat tidur yang tersedia sudah terisi.
Data ini menjadi alarm bagi Jakarta karena WHO sendiri menetapkan batas aman BOR di angka 60%.
“Bila kita tidak melakukan tindakan, maka kita berpotensi menghadapi kesulitan karena fasilitas kesehatan mungkin akan menghadapi jumlah yang tak terkendali apabila pasien, apabila orang yang harus ditangani meningkat secara drastis,” ujar Anies di Lapangan Blok S, Kebayoran Baru, Minggu (13/6).
Menanggapi kondisi lonjakan angka positif corona di DKI, ketua Rekan Indonesia, Martha Tiana Hermawan dalam siaran persnya di kantor Rekan Indonesia menghimbaun kepada seluruh masyarakat untuk waspada terhadap melonjaknya angka Covid-19 yang terjadi di DKI, namun juga meminta masyarakat untuk tidak panik, dan semakin disiplin mematuhi dan melaksanakan 5M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menjauhi Kerumuman, dan Membatasi Mobilisasi).
“Kondisi saat ini harus menjadi momentum di warga untuk kembali disiplin dan melaksanakan prokes 5 M dengan patuh. Dengan mematuhi dan melaksanakan prokes 5M berarti kita sudah membantu Gubernur DKI dalam menanggulangi wabah corona” seru Tian.
Tian juga mengingatkan kepada pemilik resto dan cafe agar benar-benar mematuhi aturan kapasitas pengunjung yang diperbolehkan serta jam buka.
“Karena sejak pasca lebaran banyak sekali resto dan cafe yang tidak mengindahkan peraturan kapasitas pengunjung dan jam buka. Disana-sini banyak yang berjubel pengunjungnya dan buka sampai larut malam” papar Tian.
Tian berharap aparat penegakan prokes bisa konsisten dalam melakukan kontrol terjadinya kerumunan diwilayahnya dengan sering melakukan patroli wilayah.
Be the first to comment on "Rekan Indonesia DKI Himbau Pemilik Resto Dan Cafe Patuhi Prokes"