REKANINDONESIA.ORG. JAKARTA- Kamis, 15 April 2021, Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia mendapat laporan dari warga bernama Helmi bahwa bibinya, Sultana Arqubi menderita gangguan kesehatan, kondisi warga tersebut kaki menghitam, dan tidak bisa berjalan. sayangnya Sultana Arqubi tidak punya identitas kependudukan sama sekali, guna untuk di buatkan JKN nya. Untuk itu Rekan Indonesia melakukan pendampingan mengurus dokumen kependudukannya terlebih dahulu agar bisa didaftarkan menjadi peserta jaminan kesehatan KIS.
Demikian disampaikan oleh Syahrudin Akbar, ketua Rekan Indonesia Kelurahan Cipinan Besar Utara yang turun langsung melakukan pendampingan Sultana Arqubi.
“Setelah paham kendalanya maka saya segera bergerak untuk menemui ketua RT dan RW agar ikut membantu proses kependudukan ibu Sultana Arqubi. Alhamdulillah ketua RT 015 dan RW 04 Kelurahan Cipinang Cempedak sangat akomodatif dan memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi sehingga bisa langsung dibuatkan surat keterangan untuk pengantar ke sudin dukcapil Jaktim” cerita Udin panggilan akrab Syarudin kepada rekanindonesia,org
Syahrudin Akbar melanjutkan, setelah mendapat surat keterangan RT RW, lalu olehnya segera di urus ke kelurahan dan setelah itu ke sudin dukcapil Jaktim.
“Alhamdulillah lancar semua, dan Insya Allah hari senin (19/4) nanti sudah jadi dokumen kependudukannya guna untuk mendaftar menjadi peserat BPJS)” ujar Udin.
Namun takdir berkata lain, belum sempat didaftarkan menjadi peserta JKN, Sabtu malam(17/4), Sultana Arqubi menghembuskan nafas terakhirnya.
Mendengar kabar warga yang didampingi meninggal dunia, lewat arahan ketua Rekan Indonesia Jaktim, Sabarudin. Pendampingan diubah menjadi pendampingan mengurus surat keterangan kematian dan ijin pemakaman.
“Malam minggu kami dapat info dari keluarganya kalau ibu Sultana meninggal, maka saya arahkan anggota untuk mendampingi pengurusan surat keterangan kematian dan ijin pemakaman mengingat dokumen kependudukan almarhum belum selesai sehingga takut dipersulit” papar Sabarudin.
Tim Rekan Indonesia yang terdiri dari Udin, Pak Tono, dan Adi, segera meluncur ke rumah duka untuk membantu pengurusan surat keterangan kematian dan ijin pemakaman.
Udin dari lokasi rumah duka kembali menceritakan kalau malam itu Rekan Indonesia segera mendatangi puskesmas kecamatan Jatinegara agar dapat melakukan visum guna keterangan pada surat kematian. Sebelumnya ketua RT sudah lebih dulu ke puskesmas tapi oleh puskesmas tidak bisa dengan alasan tidak ada dokter. Ketika rekan yang datang bisa akhirnya jalan bareng dengan amblulan
“Ketika Rekan Indonesia yang datang baru Puskesmas Jatinegera menyatakan bisa datang dan akhirnya jalan bareng dengan amblulan puskesmas” ujar Udin.
Jam 23:46, dokter puskesmas datang ke rumah duka dan melakukan visum guna dibuatkan surat keterangan kematian. Surat keterangan akhirnya diperoleh, tinggal mengurus ijin pemakaman almarhumah.
“Sebetulnya di TPU Prumpung bisa, tapi pihak keluarga maunya di TPU Kober Jatinegara. Namun saat saya ke TPU Kober bersama bang Adi dan pak Tono. Peraturan saat ini di TPU Kober hanya tumpang tindih dengan keluarga. Akhirnya kami menemui kasatpel pemakaman dan berhasil mendapat ijin” ungkap Udin.
Dan Alhamdulillah Minggu Pagi (18/4) jam 10:07 Jenazah ibu Sultana Arqubi dimakamkan dengan diringi sanak keluarga dan para tetangga.
Be the first to comment on "Rekan Indonesia Dari Urus Dokumen Kependudukan, Sampai Cari Lobang Kubur"