rekanindonesia.org. JAKARTA. Alijan Situmorang, warga Tambun, Kab. Bekasi ini menderita sesak nafas saat berkunjung ke rumah temannya di Pondok Kopi, Jaktim pada hari Senin 3 Maret 2025. Dan masuk ke IGD RS Islam Pondok Kopi pada jam 9 malam.
Di IGD RS Islam Pondok Kopi Alijan diberikan pertolongan uap dan obat. Setelah itu diperbolehkan pulang. Namun pada jam 06.00 Wib harus kembali di bawa ke IGD RS Islam Pondok Kopi dan diputuskan rawat inap.
Kondisi pasien terus menurun dengan keluhan nyeri dibagian dada dan makin sesak nafas. Oleh dokter diputuskan harus masuk ruang ICU. Karena RS Islam Pondok Kopi tidak memiliki fasilitas lengkap maka Alijan harus di rujuk ke RS yang memiliki fasilitas lebih lengkap.
Sejak hari Kamis 6 Maret 2025, RS belum juga mendapatkan RS rujukan. Hal ini diketahui oleh tetangganya dan menyarankan menghubungi Rekan Indonesia, karena dulu tetangganya pernah di bantu oleh Rekan Indonesia.
Kamis malam jam 20.00 WIB Istri Alijan menghubungi Rekan Indonesia Bekasi Raya dan langsung dilakukan tindak lanjut untuk mencari RS rujukan.
Jumat, 7 Maret, jam 10.00 Wib Rekan Indonesia dihubungi oleh RS Islam Cempaka Putih bahwa Alijan bisa di rujuk ke RS Islam Cempaka Putih. Namun, ada kendala yaitu ambulan. Karena Alijan bukan warga DKI maka Alijan tidak bisa memanfaatkan ambulan pasien gratis. Sementara keluarga hanya punya uang 500 ribu tidak cukup utk menggunakan ambulan komersil yang harganya sampai 800 ribu.
Rekan Indonesia Bekasi berkoordinasi dengan Rekan Indonesia DKI terkait kendala ambulan. Atas koordinasi dengan Rekan Indonesia DKI akhirnya bisa menggunakan ambulan pasien DKI dengan gratis.
Jam 12.45 Alijan dibawa ke RS Islam Cempaka Putih. Jam 13.12 Wib sampai di IGD RS. Setelah dilakukan observasi lanjut, jam 15.00 Alijan masuk ke ruang ICU.
*video diambil saat di IGD RS Islam Pondok Kopi*
Be the first to comment on "Warga Bekasi Ini Kesulitan Mendapat Ambulan Untuk Di Rujuk"