rekanindonesia.org. Jakarta. Lexa Thalia Adzani, 1 bulan 21 hari, warga Cipinang Atas, Jaktim ini di diagnosa Atresia Bilier oleh dokter di sebuah RS Swasta tempat Lexa diperiksakan penyakitnya oleh orangtuanya.
Karena beresiko sirosis hati yang berujung pada tindakan tranplant hati, sehingga butuh segera tindakan operasi. Untuk itu dirujuk ke RSCM.
Lexa masuk di IGD RSCM, namun sayang tidak mendapat tempat tidur pasien sehingga sejak hari rabu, 26 Oktober 2022 harus ditempatkan di lorong IGD Anak RSCM.
Meski kondisi dalam keadaan baik, pihak dokter mengkhawatirkan akan resiko tertular penyakit lain, mengingat di IGD tempat banyak pasien anak dengan berbagai penyakit.
Mengetahui ada kendala di IGD, pihak keluarga menghubungi call center Rekan Indonesia untuk mengadukan oermasalahan yang dihadapi oleh Lexa.
Mendapati aduan, tim advokasi Rekan Indonesia segera melakukan koordinasi dengan IGD RSCM untuk memastikan benar ada pasien dengan nama Lexa. Setelah mendapat kepastian, tim advokasi Rekan Indonesia segera meluncur untuk mendapatkan konfirmasi terkait kendala yang terjadi.
Di RSCM, dokter IGD menyatakan bahwa persoalan kamar rawat itu wewenang bagian pendaftaran rawat inap, dokter IGD sudah merekomendasikan bahwa pasien Lexa harus segera rawat inap.
Setelah memahami persoalannya, tim advokasi Rekan Indonesia segera berkoordinasi dengan dinkes DKI dan dirut RSCM untuk bisa memastikan Lexa mendapat kamar rawat.
Alhamdulillah, Sabtu, 29 Oktober 2022, Jam 02:30, Lexa bisa mendapat kamar di ruang bedah anak di Lt. 7.
“Pagi Bang (advokator Rekan Indonesia-Red) maaf ganggu, hari ini kita sudah dapat kamar di ruang rawat bedah anak Lt. 7 jam 2:30 pagi ya bang. Terima kasih banyak atas bantuannya ya bang” ujar ibu Lexa mengabarkan melalui call center Rekan Indonesia.
Be the first to comment on "Bayi Berpenyakit Langka Pada Saluran Empedu, Berhasil Di Bantu Rekan Indonesia"