SERANG – Duka mendalam menyelimuti keluarga kecil di Kampung Ragas Tegal, Serang. Seorang balita bernama Aqila Maulidiya Zahira (1 tahun) meninggal dunia setelah mengalami kejang-kejang dan sempat menunggu ruang perawatan di RSUD dr. Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang.

Menurut keterangan Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Banten, Aqila dilarikan ke IGD RSDP pada Senin malam (14/10/2025) sekitar pukul 20.00 WIB setelah mengalami kejang di rumah. Setibanya di rumah sakit, tim medis langsung memberikan penanganan awal di ruang gawat darurat.

Namun, keluarga menghadapi kendala karena seluruh ruang rawat inap dan NICU penuh. “Kami sudah diarahkan pindah ke kelas dua karena kelas satu penuh semua. Surat sudah ditandatangani, tapi kamar yang akan ditempati belum bisa digunakan,” tutur Yanto, Ketua Rekan Indonesia Banten, yang turut mendampingi keluarga pasien.

Setelah beberapa waktu menunggu, pihak rumah sakit akhirnya menyediakan ruang perawatan. Aqila sempat mendapatkan penanganan intensif, tetapi takdir berkata lain. Balita mungil itu menghembuskan napas terakhir pada pukul 16.04 WIB di hari yang sama.

Yanto menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan berharap kejadian serupa tidak lagi terulang.
“Kami turut berduka atas wafatnya ananda Aqila. Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa pelayanan kesehatan bagi anak-anak harus menjadi prioritas. Jangan sampai ada lagi pasien kecil yang kehilangan nyawa karena menunggu ruang perawatan,” ujar Yanto.

Ia menambahkan, Rekan Indonesia Banten akan terus mendorong agar pemerintah daerah memperkuat fasilitas pelayanan kesehatan, terutama ruang perawatan anak dan gawat darurat. “Setiap anak berhak mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, aman, dan manusiawi,” tegasnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya pemerataan akses layanan kesehatan, agar setiap warga—tanpa terkecuali—memperoleh haknya untuk hidup sehat dan tertangani dengan layak.