rekanindonesia.org. Jakarta- Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia mendesak agar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 Persen di Jakarta segera dihentikan. Pasalnya, beberapa hari terakhir terlihat adanya peningkatan kasus COVID-19, termasuk mereka yang positif terpapar varian Omicron.
Ketua Nasional Rekan Indonesia, Agung Nugroho mengatakan, berdasarkan data per 5 Januari 2022 dari 13.289 orang dites PCR mendiagnosis kasus baru dengan hasil 259 orang positif COVID-19.
“Varian Omicron juga meningkat di Jakarta, yakni dari 251 jiwa dengan 239 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 12 lainnya adalah transmisi lokal,” ujarnya, Kamis (6/1).
Agung menjelaskan, berdasarkan pengamatan di lapangan, PTM 100 persen sangat menyebabkan terjadinya kerumunan hingga kemacetan saat jam masuk dan pulang sekolah.
“Kami melihat pihak sekolah tidak bisa melakukan manajemen pengawasan dengan baik untuk mencegah kerumunan.
Guru-guru masih cenderung ingin pulang cepat dan pengawasan dari Dinas Pendidikan juga lemah,” terangnya.
Menurutnya, masih terdapat sekolah yang tidak mengatur jaga jarak antar murid. Sebab, masih ada temuan satu bangku atau meja yang digunakan bersama oleh dua peserta didik.
“Jangan kita menunggu ledakan klaster sekolah karena kelalaian kita, terlebih jika yang terpapar juga anak-anak. Sebaiknya, kita kerja dulu capaian maksimal vaksinasi dosis pertama dan kedua bagi pelajar, usia 6-18 tahun,” ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini Jakarta juga sudah masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2. Sehingga, ada aturan lebih ketat yang harus dijalankan karena warning meningkat levelnya.
“Pemprov DKI dalam hal ini Dinas Pendidikan harus lebih arif meskipun memang ada SKB empat menteri yang membolehkan PTM 100 persen. Tapi, semua tentu harus disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah,” tandasnya.
Be the first to comment on "Rekan Indonesia Minta Segera Hentikan PTM 100%"